Desktop Bongkar Pasang Sasar UKM
A
A
A
Hanya butuh waktu 2 menit bagi salah satu staf Asus Indonesia untuk merakit perangkat di dalam desktop Asuspro D510DT itu. Sudah termasuk pemasangan HDD, card reader, slot-slot ekspansi, sampai penutup sisi casing.
Ternyata, rahasianya ada pada frame di bagian dalam desktop yang memudahan perangkat masuk dan dikunci lewat kenop-kenop bersifat ’pull and push”. Sehingga, user non IT pun diklaim dapat membongkar atau memelihara perangkat tersebut dengan mudah. Ditengah riuhnya pasar perangkat elektronik dengan ukuran kecil dan tipis seperti smartphone, smartwatch, dan ultrabook, bukan berarti pasar desktop PC tenggelam dan kurang diminati.
Kategori tersebut masih memiliki basis penggunanya sendiri. Product Manager Desktop Asus Indonesia William Hartoyo mengatakan, desktop tetap diminati karena performanya. Dan tren yang ada saat ini di pemain desktopPC adalah menyediakan produk desktop yang mudah dibongkar pasang, agar konsumen dapat mengganti- ganti komponen tanpa ribet.
Tentu saja bongkar pasang atau toolless bukan barang baru. Sejumlah merek juga sudah meluncurkan desktop yang memudahkan user atau IT support untuk membongkar desktop tanpa harus menggunakan peralatan apa pun. “Desktop jenis ini sudah lama ada, namun konsumen kurang familiar. Jadi kami mencoba mempromosikan kembali dengan tambahan fitur-fitur yang mendukung nilai dari konsep tool-less tersebut,” ujar William.
Perangkat seperti Asuspro D510DT sendiri ditujukan untuk kalangan SMB (Small Medium Business) atau usaha kecil & menengah (UKM). ”Sebagian besar UKM di Indonesia tidak memiliki personil yang ahli dalam hal IT, kami ingin mempermudah mereka,” jelas William. Klaim William, Asuspro D510DT juga sangat mumpuni dalam segi keamanan.
Misalnya sistem Chassis Intrusion Alert, dimana ketika desktop dibongkar maka info mengenai waktu pembongkaran akan muncul di awal tampilan BIOS. Kalangan UKM, menurut William membutuhkan kemampuan komputasi namun terkendala bujet. Mereka butuh lebih dari satu komputer untuk memenuhi keperluan usahanya. Karena itu, Asus membanderol Asuspro D510DT seharga Rp6.599.000.
Spesifikasinya, antara lain prosesor Intel Generasi ke-4, Intel Haswell i3-4150 3,5GHz, RAM 2GB yang upgradeable hingga 16GB DDR serta kapasitas penyimpanan sebesar 1TB HDD. Pada Februari silam, Lenovo Indonesia ternyata juga menghadirkan desktop jenis tool-less.
Meski, dengan segmen yang berbeda. Lenovo menyasar kalangan pekerja profesional, lewat seri ThinkStation. Selain kemampuan tool-less, Lenovo juga memberi kemudahan dalam membongkar desktop dengan Port Diagnostic untuk mengetahui jika ada komponen yang belum benar pemasangannya atau bermasalah.
Cahyandaru kuncorojati
Ternyata, rahasianya ada pada frame di bagian dalam desktop yang memudahan perangkat masuk dan dikunci lewat kenop-kenop bersifat ’pull and push”. Sehingga, user non IT pun diklaim dapat membongkar atau memelihara perangkat tersebut dengan mudah. Ditengah riuhnya pasar perangkat elektronik dengan ukuran kecil dan tipis seperti smartphone, smartwatch, dan ultrabook, bukan berarti pasar desktop PC tenggelam dan kurang diminati.
Kategori tersebut masih memiliki basis penggunanya sendiri. Product Manager Desktop Asus Indonesia William Hartoyo mengatakan, desktop tetap diminati karena performanya. Dan tren yang ada saat ini di pemain desktopPC adalah menyediakan produk desktop yang mudah dibongkar pasang, agar konsumen dapat mengganti- ganti komponen tanpa ribet.
Tentu saja bongkar pasang atau toolless bukan barang baru. Sejumlah merek juga sudah meluncurkan desktop yang memudahkan user atau IT support untuk membongkar desktop tanpa harus menggunakan peralatan apa pun. “Desktop jenis ini sudah lama ada, namun konsumen kurang familiar. Jadi kami mencoba mempromosikan kembali dengan tambahan fitur-fitur yang mendukung nilai dari konsep tool-less tersebut,” ujar William.
Perangkat seperti Asuspro D510DT sendiri ditujukan untuk kalangan SMB (Small Medium Business) atau usaha kecil & menengah (UKM). ”Sebagian besar UKM di Indonesia tidak memiliki personil yang ahli dalam hal IT, kami ingin mempermudah mereka,” jelas William. Klaim William, Asuspro D510DT juga sangat mumpuni dalam segi keamanan.
Misalnya sistem Chassis Intrusion Alert, dimana ketika desktop dibongkar maka info mengenai waktu pembongkaran akan muncul di awal tampilan BIOS. Kalangan UKM, menurut William membutuhkan kemampuan komputasi namun terkendala bujet. Mereka butuh lebih dari satu komputer untuk memenuhi keperluan usahanya. Karena itu, Asus membanderol Asuspro D510DT seharga Rp6.599.000.
Spesifikasinya, antara lain prosesor Intel Generasi ke-4, Intel Haswell i3-4150 3,5GHz, RAM 2GB yang upgradeable hingga 16GB DDR serta kapasitas penyimpanan sebesar 1TB HDD. Pada Februari silam, Lenovo Indonesia ternyata juga menghadirkan desktop jenis tool-less.
Meski, dengan segmen yang berbeda. Lenovo menyasar kalangan pekerja profesional, lewat seri ThinkStation. Selain kemampuan tool-less, Lenovo juga memberi kemudahan dalam membongkar desktop dengan Port Diagnostic untuk mengetahui jika ada komponen yang belum benar pemasangannya atau bermasalah.
Cahyandaru kuncorojati
(ars)